Pages

Rabu, 21 November 2012

Asli Buatan Indonesia

Panser Anoa
 Produk unggulan dari PT Pindad (persero) di Jakarta Internasional Expo (JIExpo)
Kemayoran, Jakarta.

PT Pindad dan BUMN Cs Kerjasama Buat Kapal Tempur

Jakarta - PT Pindad (Persero) bersinergi dengan BUMN strategis lainnya untuk mengembangkan kapal (laut) tempur. BUMN alat utama sistem persenjataan (alutsista) menggandeng PT PAL (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) dan PT INTI (Persero).

Kerjasama ini dilakukan untuk menumbuhkan sebuah bisnis yang menguntungkan, sebagai upaya meningkatkan kerjasama atar BUMN.

"Seperti membuat kapal tempur, kita sinergi dengan PT PAL untuk kapalnya. Untuk bodinya biarlah bahannya Krakatau Steel yang memegang dan desainnya PT INTI. Peralatan perangnya tentu dari Pindad. Jadi sinergi ini menguntungkan BUMN lain," kata Staf ahli PT Pindad (persero) Teguh kepada detikFinance di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (8/11/2012).

Sayangnya Teguh tak merinci jenis kapal (laut) tempur apa yang akan dikembangkan oleh gabungan BUMN strategis tersebut. Saat ini rencana tersebut dalam tahap dirintis.

"Ini mau dirintis," katanya.

Selain itu PT Pindad meminta pemerintah untuk terus memberikan perhatian. Pindad selama ini mengalami kendala keuangan atau finansial. Ia mengaku ada berbagai kendala yang sedikit menyulitkan Pindad untuk menjadi BUMN besar.

"Kendala yang pertama itu masalah finansial," kata Teguh singkat .

Menurut Teguh, sangat wajar kendala finansial menjadi salah satu alasan terhambatnya perkembangan Pindad selama ini. Masalah finansial sebenarnya telah dibicarakan kepada pemerintah.

"Kendala-kendala seperti kita BUMN adalah biaya yang terbatas sehingga berpengaruh pada pengembangan yang terbatas juga. Sudah mulai ada bantuan pemerintah tetapi belum mencukupi," tuturnya.

Selain segi finansial, Pindad meminta pemerintah untuk membuat kebijakan dan regulasi yang mudah. Kemudahan kebijakan dan regulasi serta finansial akan mengubah wajah Pindad ke depan. "Sempurna lah Pindad kalau keduanya diberikan," tuturnya.

Senin, 08 Oktober 2012

Batan Tranver Knowledge Untuk Perguruan Tinggi

BATAN  menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Pancasila untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi dalam rangka mencerdaskan bangsa. Kepala Pusat Pengembangan Energi Nuklir BATAN, Sarwiyana Sastratenaya,mengatakan BATAN sebagai lembaga penelitian non kementerian salah tugas pokoknya adalah mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu BATAN bekerjasama dengan perguruan tinggi di sekitar Jakarta untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk penelitian dan pengembangan serta seminar-seminar.

"Seperti sekarang ini kita mengadakan seminar internasional yang mendatangkan ahli kebencanaan alam, Antonio Godoy, juga Prof Leonello Serva dari Itali yang reputasinya di dunia internasional sudah dikenal," kata Sarwiyana, di Jakarta, Sabtu (29/9).

Dengan hadirnya para ahli itu Sarwiyana berharap akan ada transfer ilmu dan teknologi untuk bangsa ini. Khususnya untuk mengantisipasi potensi kerusakan pada bangunan yang berada di zona rawan bencana. Seperti rencana pembangunan unit reaktor nuklir di Pulau Bangka yang harus dipertimbangkan masak apalagi posisi Bangka yang termasuk ring of fire di Indonesia. Rencana itu kini masuk tahun ke dua studi kelayakan tapak dari tiga tahun yang direncanakan.

Selain itu lanjutnya, inti dari nota kesepahaman adalah terselenggaranya kegiatan. Maka kegiatan bersama Universitas Pancasila dan perguruan tinggi lainnya akan berlanjut di waktu mendatang.

Sementara menurut Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Ir.Fauzri Fahimuddin, M.Sc.Eng, Dr.Eng sinergi dengan BATAN sudah sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Sehingga kami bisa lebih dekat dengan BATAN untuk megetahui perkembangan ilmu dan pengetahuan apa yang dibutuhkan instansi pemerintah. Khususnya terkait dengan kesiapan perguruan tinggi untuk mencetak sumber daya manusia yang dibutuhan dunia kerja," tutur Fauzri.

Universitas Pancasila saat ini osudah memiliki jurusan energi. Sehingga lulusannya sudah dibekali dengan berbagai pengetahuan yang berkembang saat ini termasuk pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Rabu, 26 September 2012

Batan Technology Will Build Factories Nuclear Isotopes



JAKARTA -PT Batan Technology (Limited) plans to build a factory that produces nuclear isotopes in the United States (U.S.). Procurement isotopes, will be used for health purposes.

State Enterprises Minister Dahlan Iskan said the funding of the nuclear isotope plant to be built by PT Batan Technology Eximbank financed. Dahlan said Batantek raised Rp1, 7 trillion.

"Yeah well, it (funding) from Eximbank. Betul funding from there," said Dahlan Iskan, when met at the Ministry of State Owned Enterprises, Jakarta, Wednesday (26/09/2012).

Dahlan said, although Batantek obtain financing from Eximbank. But the U.S. also has a larger investment. According to him, the ownership of plant nuclear isotopes are later held by the majority of the U.S.. "They are the majority because of their greater investment, we invest Rp1, 7 trillion," said Dahlan.

Until now, Dahlan is still waiting to hear from the President Director of PT Batantek on the report to the U.S. shareholder. In addition, he also coordinated with the Indonesian shareholders. "Well, if later agreed to a new shareholder is realized," he said.

Dahlan explained, the product isotope nuclear reactor plants in the United States will be shaped like a liquid. the fluid will be able to detect a person's illness. By way of radio isotopes injected fluid as said Dahlan, a person will be able to detect the disease.

"Later, it was like a liquid, will be able to memdeteksi sick what a way to inject the liquid, the liquid is called a radio isotope, which can detect the disease," he explained

Humours which will distinguish the organs of the body, so that when liquids come in then it would seem that any illness. "More to detect," he added.

According to him, the liquid will replace the use of citiscan, but rather because only in injection praktirs. "It's very safe, dangerous baseball, it's very safe," said Dahlan.

Earlier, Dahlan said that the Batan Technology has the chance to become a manufacturer of radio isotopes or nuclear medicine in the world. "This technology Batan great chances, there are other countries that can make baseball except for Indonesia," he said.

He explained that the reason Batan build factories there, as if produced in Indonesia remains to be brought to the United States. In this way, the fear of radiation isotopes will be exhausted. "If the U.S. were sent to the radiation is gone, the only way to set up a company in the U.S.," he explained.

Senin, 24 September 2012

BJ Habibie Terjun Kembali ke Dunia Penerbangan

Bandung - Bacharuddin Jusuf Habibie, perintis industri dirgantara di Indonesia mengumumkan bakal terjun lagi di industri pesawat terbang. "Besok saya akan menandatangani peresmian pendirian PT Ragio Aviasi Industri (RAI) di kediaman saya di Kuningan," kata Habibie di sela konfrensi pers Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Gedung Sate Bandung, Jumat, 10 Agustus 2012.

Adapun pendirian PT RAI menurut Habibie melibatkan beberapa pihak. "PT RAI merupakan perusahaan yang saya bentuk bersama dua perusahaan swasta yakni PT Ilhabi Rekatama milik Ilham Akbar Habibie dan PT Modal Elang milik mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah," katanya. "Ketua Dewan Komisaris saya."

Dia mengungkapkan, akan mengajak sejumlah eks karyawan IPTN --atau kini PT Dirgantara Indonesia-- yang tersebar di berbagai negara untuk merintis industri pembuatan pesawat milik swasta itu. “Mereka kepingin pulang,” kata Presiden Republik Indonesia ketiga ini.

Habibie mengatakan bahwa proyek pertama dari PT RAI adalah untuk membangkitkan pesawat N-250. "Namun semuanya tentu disesuaikan dengan kondisi sekarang. Mesin tentunya akan disesuikan dengan yang baru," ungkapnya. "Nantinya untuk proyek PT RAI ini berbagai elemen seperti Kemenristek, BPPT, PT DI dan lain-lain akan turut dilibatkan."

Pesawat N-250 adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia,PT DI, Indonesian Aerospace), Indonesia. Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun 1995). Menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997.

Jadwal Otak

Seorang teman pada awal tahun 2002 pernah meminjam salah satu buku bisnis saya. Dia mengatakan ingin belajar bisnis, karena kebetulan dia lulusan dari teknologi pangan.
Seminggu kemudian ketika saya kerumahnya, buku tersebut masih `utuh’ belum tersentuh, terletak diatas meja dengan sedikit debu diatasnya. Dia mengatakan bahwa minggu ini dia sibuk sekali. Mungkin pada akhir pekan dia akan mulai membaca. Setahun kemudian ketika saya kesana, ternyata debu diatas buku tersebut bertambah tebal. Dan teman saya masih belum mempunyai waktu untuk membaca karena kesibukannya.
Saya akhirnya ambil kembali buku tersebut, karena saya memang sedang membutuhkan informasi didalamnya. Lalu, bagaimana dengan teman saya ? Saya katakan kepadanya, bahwa seumur hidup dia TIDAK AKAN PERNAH PUNYA WAKTU untuk membacanya. Benarkah ? Atau mungkin saya yang terlalu `pelit’ untuk meminjamkan lagi buku saya kepadanya.

Setiap orang sudah punya `jadwal tetap harian’ di dalam otaknya, mulai dari bangun pagi, gosok gigi, mandi, sarapan, menstarter mobil, ke kantor, bekerja, hingga tidur malam. Pada awal teman saya tadi meminjam buku, dia berusaha memasukkan `menu baru’ ke dalam `jadwal tetap’nya. Menu baru itu akan tetap disitu jika kita melakukan aktivitas tersebut, namun jika tidak `peringkat’nya akan terus menurun.
Setelah satu tahun, peringkat menu `baca buku’ itu pasti sudah terlempar dari 100 besar. Sangatlah sulit untuk mendongkrak kembali ke urutan 10 besar jika tidak ada alasan yang sangat kuat. Berapa banyak dari kita yang berperilaku seperti itu ?

Menunda hal-hal kecil seperti membaca buku, memotong rumput, membersihkan rumah, menata lemari pakaian, dll sampai akhirnya pekerjaan tersebut tertunda terus hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Seringkali juga pekerjaan tersebut akhirnya tidak jadi dilaksanakan. Ada tiga hal yang bisa mendorong kita untuk melakukan pekerjaan yang sering tertunda tersebut, yaitu Alasan, Prioritas dan Komitmen.
Alasan Setiap orang jika menjumpai hal baru selalu timbul satu pertanyaan di benaknya “What’s in it for me ?” Apa manfaat hal baru tersebut untuk saya ? Adakah manfaat tersebut membawa saya ke kehidupan yang lebih baik ? Adakah manfaat tersebut membutuhkan kerja keras ? Adakah manfaat tersebut dapat dinikmati dalam jangka panjang atau pendek ? Prioritas Merupakan urutan yang anda letakkan bagi hal baru tersebut. Anda bisa menentukan prioritas hal baru tersebut dengan menanyakan ke diri sendiri beberapa pertanyaan berikut : Seberapa penting hal baru ini dibanding dengan hal yang sudah ada ? Kalaupun lebih penting, haruskah saya kerjakan sekarang ? Dapatkah hal baru ini ditunda kapan- kapan ? Masa iya saya harus menunda pergi ke mall karena harus harus baca buku ? Komitmen Komitmen adalah janji anda kepada diri sendiri. Komitmen sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
* saya akan lakukan jika saya ada waktu Komitmen ini yang kerapkali dilakukan oleh orang-2 yang merasa dirinya sangat sibuk. Mereka akan melakukan tugas baru tersebut disela-sela jadwal mereka yang padat. Itupun kalau memang ada waktu luang. Mengapa mereka melakukan ini ? Sudah jelas, mereka tidak punya alasan ! Itulah mengapa alasan diletakkan di tempat pertama.
* saya akan lakukan semaksimal mungkin Komitmen kedua ini yang kerap dikatakan orang-2 yang sudah punya alasan, dan berusaha mengerjakan sesuatu sebaik mungkin. Tapi komitmen ini juga tidak cukup kuat. Ibaratnya anda mengisi bak air, pada komitmen kedua ini mungkin anda hanya sanggup mengisi setengahnya saja, karena memang sampai disitu saja anda menganggap kerja anda sudah 100 %.
* saya akan lakukan sampai selesai. Kelihatannya yang ketiga ini cukup sederhana, tapi justru ini yang tersulit. Pada komitmen ketiga ini, anda mungkin harus bekerja lebih keras dan lebih lama, untuk mengisi bak air itu sampai penuh. Anda mungkin bekerja sampai 120 % untuk menyelesaikannya. Oke, Alasan, Prioritas dan Komitmen. Kalau ketiga hal ini sudah saya laksanakan, adakah hal-hal baru tersebut bisa saya selesaikan ? Belum, ada langkah terakhir, yaitu action. Sekuat apapun komitmen anda, tentu tidak akan berjalan tanpa tindakan dari anda.

Lakukan hal-hal diatas secara terus menerus, karena suatu hal baru akan menjadi kebiasaan jika sering dilakukan.

Selamat bekerja !

Mengembalikan Motivasi Diri

Pernahkah Anda berada di dalam situasi yang kurang menyenangkan?
Semua hal terasa datar serta semangat mulai hilang. Ini waktunya Anda harus mengembalikan motivasi diri. Ini caranya!
1. Temukan tujuan Salah satu cara cepat memotivasi diri adalah kembali memiliki tujuan. Coba buat daftar hal-hal yang ingin Anda capai dalam waktu dekat. Keinginan itu akan kembali memotivasi diri Anda.
2. Cari inspirasi Setelah tujuan ditentukan, kini carilah jalan untuk mencapainya. Misal, jika Anda ingin bentuk perut menjadi langsing, coba cari ide dari selebritas pujaan yang berhasil membentuk badannya. Inspirasi akan membuat Anda makin bersemangat.
3. Minta dukungan Motivasi akan terus berjalan baik jika Anda berada di dalam lingkungan yang mendukung. Misalnya jika Anda bertekad mendapatkan peringkat terbaik di sekolah, maka lingkungan yang terbaik adalah murid-murid yang berprestasi. Jika Anda bertekad memberikan ASI eksklusif untuk anak, maka lingkungan terbaik adalah ibu-ibu menyusui, bukan yang memberikan anaknya susu formula. Lingkungan yang tepat akan memberikan semangat jika suatu saat tekad yang Anda miliki memudar.
4. Jangan ekstrem Jangan memasang target keberhasilan terlalu tinggi. Mulailah dari langkah kecil. Tujuannya agar Anda tak cepat kecewa. Memasang target terlalu tinggi lalu mengalami kegagalan, akan mengembalikan Anda ke posisi awal. Lebih baik capai keberhasilan tersebut perlahan namun pasti.
5. Fokus Fokus pada tujuan dapat membantu Anda menjaga motivasi agar tak kembali hilang. Selain itu fokus juga akan membantu Anda mencapai tujuan.
6. Sabar Tujuan Anda tak akan tercapai dengan cara yang instan. Oleh karena itu, pahami benar bahwa di tengah tujuan ada proses yang panjang. Jangan sampai proses itu membuat Anda frustasi dan kembali putus asa.
7. Hargai keberhasilan Jika ada tujuan Anda yang sudah tercapai, jangan ragu memberi penghargaan untuk diri sendiri. Caranya bisa beragam, misalnya membelikan sesuatu untuk diri sendiri, berlibur dan sebagainya.
8. Berpikir positif Yang terakhir, jagalah motivasi yang telah Anda bangun dengan berpikiran positif. Pikiran positif akan membuat Anda lebih bersemangat menghadapi segala tantangan hidup.

 Semoga sukses !!!!

Cerita Inspiratif "Mandikan Aku Bunda"

Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai akhirnya Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang dan memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ”Why not the best,” katanya selalu, mengutip seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht, Belanda, Rani termasuk salah satunya. Saya lebih memilih menuntaskan pendidikan kedokteran. Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ‘’selevel”; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi.

Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staf diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami dia meraih PhD. Lengkaplah kebahagiaan mereka. Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf pertama hijaiyah ”alif” dan huruf terakhir ”ya”, jadilah nama yang enak didengar: Alifya. Saya tak sempat mengira, apa mereka bermaksud menjadikannya sebagai anak yang pertama dan terakhir.

Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan Rani semakin menggila. Bak garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Setulusnya saya pernah bertanya, ”Tidakkah si Alif terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal? ” Dengan sigap Rani menjawab, ”Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK!” Ucapannya itu betul-betul ia buktikan.

Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol jadual Alif lewat telepon. Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas dan gampang mengerti. Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang banyak. ”Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti.” Begitu selalu nenek Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya. Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik. Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya kembali menagih pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Alif. Lagi-lagi bocah kecil ini ”memahami” orang tuanya. Buktinya, kata Rani, ia tak lagi merengek minta adik. Alif, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek.

Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Rani menyapanya ”malaikat kecilku”. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam, saya iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif menolak dimandikan baby sitter. ”Alif ingin Bunda mandikan,” ujarnya penuh harap. Karuan saja Rani, yang detik ke detik waktunya sangat diperhitungkan, gusar. Ia menampik permintaan Alif sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Alif agar mau mandi dengan Tante Mien, baby sitter-nya. Lagi-lagi, Alif dengan pengertian menurut, meski wajahnya cemberut. Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. ”Bunda, mandikan aku!” kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa ditinggal juga. Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter. ”Bu dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency.” Setengah terbang, saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah sudah punya rencana lain. Alif, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh-Nya. Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor barunya. Ia shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah memandikan putranya. Setelah pekan lalu Alif mulai menuntut, Rani memang menyimpan komitmen untuk suatu saat memandikan anaknya sendiri. Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si kecil terbaring kaku. ”Ini Bunda Lif, Bunda mandikan Alif,” ucapnya lirih, di tengah jamaah yang sunyi.
Satu persatu rekan Rani menyingkir dari sampingnya, berusaha menyembunyikan tangis. Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri mematung di sisi pusara. Berkali-kali Rani, sahabatku yang tegar itu, berkata, ”Ini sudah takdir, ya kan. Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya, ya dia pergi juga kan?” Saya diam saja. Rasanya Rani memang tak perlu hiburan dari orang lain. Suaminya mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pias, tatapannya kosong. ”Ini konsekuensi sebuah pilihan,” lanjut Rani, tetap mencoba tegar dan kuat. Hening sejenak. Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja. Tiba-tiba Rani berlutut. ”Aku ibunyaaa!” serunya histeris, lantas tergugu hebat. Rasanya baru kali ini saya menyaksikan Rani menangis, lebih-lebih tangisan yang meledak. ”Bangunlah Lif, Bunda mau mandikan Alif. Beri kesempatan Bunda sekali saja Lif. Sekali saja, Aliiif..” Rani merintih mengiba-iba.
Detik berikutnya, ia menubruk pusara dan tertelungkup di atasnya. Air matanya membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Alif. Senja pun makin tua.
– Nasi sudah menjadi bubur, sesal tidak lagi menolong.
– Hal yang nampaknya sepele sering kali menimbulkan sesal dan kehilangan yang amat sangat.
– Sering kali orang sibuk ‘di luaran’, asik dengan dunianya dan ambisinya sendiri tidak mengabaikan orang-orang di dekatnya yang disayanginya. Akan masih ada waktu ‘nanti’ buat mereka jadi abaikan saja dulu.
– Sering kali orang takabur dan merasa yakin bahwa pengertian dan kasih sayang yang diterimanya tidak akan hilang. Merasa mereka akan mengerti karena mereka menyayanginya dan tetap akan ada. MEREKA LUPA BAHWA ALLAH YANG MENENTUKAN SEMUANYA. HIDUP, MATI, RIZQI, JODOH HANYA ALLAH YANG MENENTUKAN.

Robotika Indonesia Memiliki Potensi

PAGELARAN Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) tingkat nasional selesai sudah. Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditunjuk sebagai tuan rumah telah menuntaskan tugasnya dengan baik.

Pagelaran yang berlangsung selama dua hari itu, mempertemukan robot-robot dari seluruh penjuru nusantara untuk dipertandingkan. Pemenangnya akan menjadi wakil Indonesia di kancah Internasional. Ke-101 robot yang merupakan juara dari regional masing-masing berkompetisi memperebutkan predikat sebagai yang terbaik.

Kontes ini terbagi menjadi lima Kategori, yaitu Kontes Robot Indonesia (KRI); Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dengan Kategori Berkaki, Beroda, dan Battle (Humanoid); serta Kontes Robot Seni Indonesia.

Di Kategori KRI para robot beradu ketrampilan untuk merangkai dan melarung bunga, yang merupakan perwujudan dari tradisi negeri Thailand yang akan menjadi tuan rumah untuk perlombaan ini di tingkat Internasional (ABU Robocon). Sedangkan untuk KRCI beroda dan berkaki, para robot berkompetisi untuk bisa menjadi yang tercepat dalam memadamkan api kemudian kembali ke titik home-nya. Di kategori Battle, para robot bertanding bola, memasukkan bola ke gawang lawan layaknya manusia (karena itu robotnya disebut Humanoid). Dan terakhir dalam KRSI para robot bertanding dalam memainkan tari tradisional khas Indonesia.

Menyaksikan robot yang merupakan karya putra-putri terbaik bangsa pada kontes tersebut, membuat saya optimis dan yakin bahwa Indonesia ini bisa dan mampu untuk bersaing dalam dunia Internasional, khususnya di bidang teknologi. Ternyata, di tengah berbagai pesimisme dan citra negatif yang disematkan pada bangsa ini, kita mampu menunjukkan bahwa kita masih memiliki harapan. Bahwa bangsa ini ternyata memiliki sumber daya manusia yang unggul, yang mampu menghasilkan karya yang unggul pula yang tak kalah dari negara-negara maju.

Hal ini ditunjukkan dengan sangat baik pada Kontes Robot Nasional yang digelar di Grha Sabha Pramana UGM kemarin. Robot-robot karya anak bangsa tersebut ternyata mampu memperlihatkan kepiawaiannya dalam melaksanakan setiap tugasnya dalam kompetisi itu. Ternyata Indonesia bisa membuat robot pemadam api dan robot pemain bola yang bisa bekerja dengan baik, walau ukurannya masih kecil. Indonesia juga telah membuktikan tajinya di tingkat dunia, pada kontes robot pemadam api Trinity College. Di kontes robot tingkat dunia yang diselenggarakan pada April lalu, wakil-wakil Indonesia berhasil meraih juara 1 dan 2 di setiap kategori perlombaannya.

Sekali lagi, ini membuktikan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang teknologi. Nah, sekarang tinggal kita memikirkan bagaimana agar potensi yang ada ini dapat terkelola dengan baik dan dapat dimanfaatkan demi kemajuan bangsa.

Sebenarnya tugas-tugas para mahasiswa hampir selesai, yaitu untuk berinovasi dan berkarya. Sekarang tinggal bagaimana kita bisa mendorong pemerintah agar bisa memfasilitasi potensi-potensi anak bangsa ini, terutama dalam masalah pendanaan. Akan sayang sekali apabila potensi anak bangsa ini dibiarkan tanpa penanganan yang serius. Jangan samapi terulang kisah ironis, putra-putri terbaik bangsa malah lebih memilih berkontribusi untuk negara lain, karena di negeri sendiri mereka kurang diperhatikan.
 

Blogger templates

Blogroll

World time
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5471550823393561146#template

About