Rabu, 26 September 2012

Batan Technology Will Build Factories Nuclear Isotopes



JAKARTA -PT Batan Technology (Limited) plans to build a factory that produces nuclear isotopes in the United States (U.S.). Procurement isotopes, will be used for health purposes.

State Enterprises Minister Dahlan Iskan said the funding of the nuclear isotope plant to be built by PT Batan Technology Eximbank financed. Dahlan said Batantek raised Rp1, 7 trillion.

"Yeah well, it (funding) from Eximbank. Betul funding from there," said Dahlan Iskan, when met at the Ministry of State Owned Enterprises, Jakarta, Wednesday (26/09/2012).

Dahlan said, although Batantek obtain financing from Eximbank. But the U.S. also has a larger investment. According to him, the ownership of plant nuclear isotopes are later held by the majority of the U.S.. "They are the majority because of their greater investment, we invest Rp1, 7 trillion," said Dahlan.

Until now, Dahlan is still waiting to hear from the President Director of PT Batantek on the report to the U.S. shareholder. In addition, he also coordinated with the Indonesian shareholders. "Well, if later agreed to a new shareholder is realized," he said.

Dahlan explained, the product isotope nuclear reactor plants in the United States will be shaped like a liquid. the fluid will be able to detect a person's illness. By way of radio isotopes injected fluid as said Dahlan, a person will be able to detect the disease.

"Later, it was like a liquid, will be able to memdeteksi sick what a way to inject the liquid, the liquid is called a radio isotope, which can detect the disease," he explained

Humours which will distinguish the organs of the body, so that when liquids come in then it would seem that any illness. "More to detect," he added.

According to him, the liquid will replace the use of citiscan, but rather because only in injection praktirs. "It's very safe, dangerous baseball, it's very safe," said Dahlan.

Earlier, Dahlan said that the Batan Technology has the chance to become a manufacturer of radio isotopes or nuclear medicine in the world. "This technology Batan great chances, there are other countries that can make baseball except for Indonesia," he said.

He explained that the reason Batan build factories there, as if produced in Indonesia remains to be brought to the United States. In this way, the fear of radiation isotopes will be exhausted. "If the U.S. were sent to the radiation is gone, the only way to set up a company in the U.S.," he explained.

Senin, 24 September 2012

BJ Habibie Terjun Kembali ke Dunia Penerbangan

Bandung - Bacharuddin Jusuf Habibie, perintis industri dirgantara di Indonesia mengumumkan bakal terjun lagi di industri pesawat terbang. "Besok saya akan menandatangani peresmian pendirian PT Ragio Aviasi Industri (RAI) di kediaman saya di Kuningan," kata Habibie di sela konfrensi pers Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Gedung Sate Bandung, Jumat, 10 Agustus 2012.

Adapun pendirian PT RAI menurut Habibie melibatkan beberapa pihak. "PT RAI merupakan perusahaan yang saya bentuk bersama dua perusahaan swasta yakni PT Ilhabi Rekatama milik Ilham Akbar Habibie dan PT Modal Elang milik mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah," katanya. "Ketua Dewan Komisaris saya."

Dia mengungkapkan, akan mengajak sejumlah eks karyawan IPTN --atau kini PT Dirgantara Indonesia-- yang tersebar di berbagai negara untuk merintis industri pembuatan pesawat milik swasta itu. “Mereka kepingin pulang,” kata Presiden Republik Indonesia ketiga ini.

Habibie mengatakan bahwa proyek pertama dari PT RAI adalah untuk membangkitkan pesawat N-250. "Namun semuanya tentu disesuaikan dengan kondisi sekarang. Mesin tentunya akan disesuikan dengan yang baru," ungkapnya. "Nantinya untuk proyek PT RAI ini berbagai elemen seperti Kemenristek, BPPT, PT DI dan lain-lain akan turut dilibatkan."

Pesawat N-250 adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia,PT DI, Indonesian Aerospace), Indonesia. Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun 1995). Menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997.

Jadwal Otak

Seorang teman pada awal tahun 2002 pernah meminjam salah satu buku bisnis saya. Dia mengatakan ingin belajar bisnis, karena kebetulan dia lulusan dari teknologi pangan.
Seminggu kemudian ketika saya kerumahnya, buku tersebut masih `utuh’ belum tersentuh, terletak diatas meja dengan sedikit debu diatasnya. Dia mengatakan bahwa minggu ini dia sibuk sekali. Mungkin pada akhir pekan dia akan mulai membaca. Setahun kemudian ketika saya kesana, ternyata debu diatas buku tersebut bertambah tebal. Dan teman saya masih belum mempunyai waktu untuk membaca karena kesibukannya.
Saya akhirnya ambil kembali buku tersebut, karena saya memang sedang membutuhkan informasi didalamnya. Lalu, bagaimana dengan teman saya ? Saya katakan kepadanya, bahwa seumur hidup dia TIDAK AKAN PERNAH PUNYA WAKTU untuk membacanya. Benarkah ? Atau mungkin saya yang terlalu `pelit’ untuk meminjamkan lagi buku saya kepadanya.

Setiap orang sudah punya `jadwal tetap harian’ di dalam otaknya, mulai dari bangun pagi, gosok gigi, mandi, sarapan, menstarter mobil, ke kantor, bekerja, hingga tidur malam. Pada awal teman saya tadi meminjam buku, dia berusaha memasukkan `menu baru’ ke dalam `jadwal tetap’nya. Menu baru itu akan tetap disitu jika kita melakukan aktivitas tersebut, namun jika tidak `peringkat’nya akan terus menurun.
Setelah satu tahun, peringkat menu `baca buku’ itu pasti sudah terlempar dari 100 besar. Sangatlah sulit untuk mendongkrak kembali ke urutan 10 besar jika tidak ada alasan yang sangat kuat. Berapa banyak dari kita yang berperilaku seperti itu ?

Menunda hal-hal kecil seperti membaca buku, memotong rumput, membersihkan rumah, menata lemari pakaian, dll sampai akhirnya pekerjaan tersebut tertunda terus hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Seringkali juga pekerjaan tersebut akhirnya tidak jadi dilaksanakan. Ada tiga hal yang bisa mendorong kita untuk melakukan pekerjaan yang sering tertunda tersebut, yaitu Alasan, Prioritas dan Komitmen.
Alasan Setiap orang jika menjumpai hal baru selalu timbul satu pertanyaan di benaknya “What’s in it for me ?” Apa manfaat hal baru tersebut untuk saya ? Adakah manfaat tersebut membawa saya ke kehidupan yang lebih baik ? Adakah manfaat tersebut membutuhkan kerja keras ? Adakah manfaat tersebut dapat dinikmati dalam jangka panjang atau pendek ? Prioritas Merupakan urutan yang anda letakkan bagi hal baru tersebut. Anda bisa menentukan prioritas hal baru tersebut dengan menanyakan ke diri sendiri beberapa pertanyaan berikut : Seberapa penting hal baru ini dibanding dengan hal yang sudah ada ? Kalaupun lebih penting, haruskah saya kerjakan sekarang ? Dapatkah hal baru ini ditunda kapan- kapan ? Masa iya saya harus menunda pergi ke mall karena harus harus baca buku ? Komitmen Komitmen adalah janji anda kepada diri sendiri. Komitmen sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
* saya akan lakukan jika saya ada waktu Komitmen ini yang kerapkali dilakukan oleh orang-2 yang merasa dirinya sangat sibuk. Mereka akan melakukan tugas baru tersebut disela-sela jadwal mereka yang padat. Itupun kalau memang ada waktu luang. Mengapa mereka melakukan ini ? Sudah jelas, mereka tidak punya alasan ! Itulah mengapa alasan diletakkan di tempat pertama.
* saya akan lakukan semaksimal mungkin Komitmen kedua ini yang kerap dikatakan orang-2 yang sudah punya alasan, dan berusaha mengerjakan sesuatu sebaik mungkin. Tapi komitmen ini juga tidak cukup kuat. Ibaratnya anda mengisi bak air, pada komitmen kedua ini mungkin anda hanya sanggup mengisi setengahnya saja, karena memang sampai disitu saja anda menganggap kerja anda sudah 100 %.
* saya akan lakukan sampai selesai. Kelihatannya yang ketiga ini cukup sederhana, tapi justru ini yang tersulit. Pada komitmen ketiga ini, anda mungkin harus bekerja lebih keras dan lebih lama, untuk mengisi bak air itu sampai penuh. Anda mungkin bekerja sampai 120 % untuk menyelesaikannya. Oke, Alasan, Prioritas dan Komitmen. Kalau ketiga hal ini sudah saya laksanakan, adakah hal-hal baru tersebut bisa saya selesaikan ? Belum, ada langkah terakhir, yaitu action. Sekuat apapun komitmen anda, tentu tidak akan berjalan tanpa tindakan dari anda.

Lakukan hal-hal diatas secara terus menerus, karena suatu hal baru akan menjadi kebiasaan jika sering dilakukan.

Selamat bekerja !

Mengembalikan Motivasi Diri

Pernahkah Anda berada di dalam situasi yang kurang menyenangkan?
Semua hal terasa datar serta semangat mulai hilang. Ini waktunya Anda harus mengembalikan motivasi diri. Ini caranya!
1. Temukan tujuan Salah satu cara cepat memotivasi diri adalah kembali memiliki tujuan. Coba buat daftar hal-hal yang ingin Anda capai dalam waktu dekat. Keinginan itu akan kembali memotivasi diri Anda.
2. Cari inspirasi Setelah tujuan ditentukan, kini carilah jalan untuk mencapainya. Misal, jika Anda ingin bentuk perut menjadi langsing, coba cari ide dari selebritas pujaan yang berhasil membentuk badannya. Inspirasi akan membuat Anda makin bersemangat.
3. Minta dukungan Motivasi akan terus berjalan baik jika Anda berada di dalam lingkungan yang mendukung. Misalnya jika Anda bertekad mendapatkan peringkat terbaik di sekolah, maka lingkungan yang terbaik adalah murid-murid yang berprestasi. Jika Anda bertekad memberikan ASI eksklusif untuk anak, maka lingkungan terbaik adalah ibu-ibu menyusui, bukan yang memberikan anaknya susu formula. Lingkungan yang tepat akan memberikan semangat jika suatu saat tekad yang Anda miliki memudar.
4. Jangan ekstrem Jangan memasang target keberhasilan terlalu tinggi. Mulailah dari langkah kecil. Tujuannya agar Anda tak cepat kecewa. Memasang target terlalu tinggi lalu mengalami kegagalan, akan mengembalikan Anda ke posisi awal. Lebih baik capai keberhasilan tersebut perlahan namun pasti.
5. Fokus Fokus pada tujuan dapat membantu Anda menjaga motivasi agar tak kembali hilang. Selain itu fokus juga akan membantu Anda mencapai tujuan.
6. Sabar Tujuan Anda tak akan tercapai dengan cara yang instan. Oleh karena itu, pahami benar bahwa di tengah tujuan ada proses yang panjang. Jangan sampai proses itu membuat Anda frustasi dan kembali putus asa.
7. Hargai keberhasilan Jika ada tujuan Anda yang sudah tercapai, jangan ragu memberi penghargaan untuk diri sendiri. Caranya bisa beragam, misalnya membelikan sesuatu untuk diri sendiri, berlibur dan sebagainya.
8. Berpikir positif Yang terakhir, jagalah motivasi yang telah Anda bangun dengan berpikiran positif. Pikiran positif akan membuat Anda lebih bersemangat menghadapi segala tantangan hidup.

 Semoga sukses !!!!

Cerita Inspiratif "Mandikan Aku Bunda"

Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai akhirnya Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang dan memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ”Why not the best,” katanya selalu, mengutip seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht, Belanda, Rani termasuk salah satunya. Saya lebih memilih menuntaskan pendidikan kedokteran. Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ‘’selevel”; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi.

Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staf diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami dia meraih PhD. Lengkaplah kebahagiaan mereka. Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf pertama hijaiyah ”alif” dan huruf terakhir ”ya”, jadilah nama yang enak didengar: Alifya. Saya tak sempat mengira, apa mereka bermaksud menjadikannya sebagai anak yang pertama dan terakhir.

Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan Rani semakin menggila. Bak garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Setulusnya saya pernah bertanya, ”Tidakkah si Alif terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal? ” Dengan sigap Rani menjawab, ”Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK!” Ucapannya itu betul-betul ia buktikan.

Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol jadual Alif lewat telepon. Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas dan gampang mengerti. Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang banyak. ”Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti.” Begitu selalu nenek Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya. Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik. Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya kembali menagih pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Alif. Lagi-lagi bocah kecil ini ”memahami” orang tuanya. Buktinya, kata Rani, ia tak lagi merengek minta adik. Alif, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek.

Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Rani menyapanya ”malaikat kecilku”. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam, saya iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif menolak dimandikan baby sitter. ”Alif ingin Bunda mandikan,” ujarnya penuh harap. Karuan saja Rani, yang detik ke detik waktunya sangat diperhitungkan, gusar. Ia menampik permintaan Alif sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Alif agar mau mandi dengan Tante Mien, baby sitter-nya. Lagi-lagi, Alif dengan pengertian menurut, meski wajahnya cemberut. Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. ”Bunda, mandikan aku!” kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa ditinggal juga. Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter. ”Bu dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency.” Setengah terbang, saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah sudah punya rencana lain. Alif, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh-Nya. Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor barunya. Ia shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah memandikan putranya. Setelah pekan lalu Alif mulai menuntut, Rani memang menyimpan komitmen untuk suatu saat memandikan anaknya sendiri. Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si kecil terbaring kaku. ”Ini Bunda Lif, Bunda mandikan Alif,” ucapnya lirih, di tengah jamaah yang sunyi.
Satu persatu rekan Rani menyingkir dari sampingnya, berusaha menyembunyikan tangis. Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri mematung di sisi pusara. Berkali-kali Rani, sahabatku yang tegar itu, berkata, ”Ini sudah takdir, ya kan. Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya, ya dia pergi juga kan?” Saya diam saja. Rasanya Rani memang tak perlu hiburan dari orang lain. Suaminya mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pias, tatapannya kosong. ”Ini konsekuensi sebuah pilihan,” lanjut Rani, tetap mencoba tegar dan kuat. Hening sejenak. Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja. Tiba-tiba Rani berlutut. ”Aku ibunyaaa!” serunya histeris, lantas tergugu hebat. Rasanya baru kali ini saya menyaksikan Rani menangis, lebih-lebih tangisan yang meledak. ”Bangunlah Lif, Bunda mau mandikan Alif. Beri kesempatan Bunda sekali saja Lif. Sekali saja, Aliiif..” Rani merintih mengiba-iba.
Detik berikutnya, ia menubruk pusara dan tertelungkup di atasnya. Air matanya membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Alif. Senja pun makin tua.
– Nasi sudah menjadi bubur, sesal tidak lagi menolong.
– Hal yang nampaknya sepele sering kali menimbulkan sesal dan kehilangan yang amat sangat.
– Sering kali orang sibuk ‘di luaran’, asik dengan dunianya dan ambisinya sendiri tidak mengabaikan orang-orang di dekatnya yang disayanginya. Akan masih ada waktu ‘nanti’ buat mereka jadi abaikan saja dulu.
– Sering kali orang takabur dan merasa yakin bahwa pengertian dan kasih sayang yang diterimanya tidak akan hilang. Merasa mereka akan mengerti karena mereka menyayanginya dan tetap akan ada. MEREKA LUPA BAHWA ALLAH YANG MENENTUKAN SEMUANYA. HIDUP, MATI, RIZQI, JODOH HANYA ALLAH YANG MENENTUKAN.

Robotika Indonesia Memiliki Potensi

PAGELARAN Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) tingkat nasional selesai sudah. Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditunjuk sebagai tuan rumah telah menuntaskan tugasnya dengan baik.

Pagelaran yang berlangsung selama dua hari itu, mempertemukan robot-robot dari seluruh penjuru nusantara untuk dipertandingkan. Pemenangnya akan menjadi wakil Indonesia di kancah Internasional. Ke-101 robot yang merupakan juara dari regional masing-masing berkompetisi memperebutkan predikat sebagai yang terbaik.

Kontes ini terbagi menjadi lima Kategori, yaitu Kontes Robot Indonesia (KRI); Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dengan Kategori Berkaki, Beroda, dan Battle (Humanoid); serta Kontes Robot Seni Indonesia.

Di Kategori KRI para robot beradu ketrampilan untuk merangkai dan melarung bunga, yang merupakan perwujudan dari tradisi negeri Thailand yang akan menjadi tuan rumah untuk perlombaan ini di tingkat Internasional (ABU Robocon). Sedangkan untuk KRCI beroda dan berkaki, para robot berkompetisi untuk bisa menjadi yang tercepat dalam memadamkan api kemudian kembali ke titik home-nya. Di kategori Battle, para robot bertanding bola, memasukkan bola ke gawang lawan layaknya manusia (karena itu robotnya disebut Humanoid). Dan terakhir dalam KRSI para robot bertanding dalam memainkan tari tradisional khas Indonesia.

Menyaksikan robot yang merupakan karya putra-putri terbaik bangsa pada kontes tersebut, membuat saya optimis dan yakin bahwa Indonesia ini bisa dan mampu untuk bersaing dalam dunia Internasional, khususnya di bidang teknologi. Ternyata, di tengah berbagai pesimisme dan citra negatif yang disematkan pada bangsa ini, kita mampu menunjukkan bahwa kita masih memiliki harapan. Bahwa bangsa ini ternyata memiliki sumber daya manusia yang unggul, yang mampu menghasilkan karya yang unggul pula yang tak kalah dari negara-negara maju.

Hal ini ditunjukkan dengan sangat baik pada Kontes Robot Nasional yang digelar di Grha Sabha Pramana UGM kemarin. Robot-robot karya anak bangsa tersebut ternyata mampu memperlihatkan kepiawaiannya dalam melaksanakan setiap tugasnya dalam kompetisi itu. Ternyata Indonesia bisa membuat robot pemadam api dan robot pemain bola yang bisa bekerja dengan baik, walau ukurannya masih kecil. Indonesia juga telah membuktikan tajinya di tingkat dunia, pada kontes robot pemadam api Trinity College. Di kontes robot tingkat dunia yang diselenggarakan pada April lalu, wakil-wakil Indonesia berhasil meraih juara 1 dan 2 di setiap kategori perlombaannya.

Sekali lagi, ini membuktikan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang teknologi. Nah, sekarang tinggal kita memikirkan bagaimana agar potensi yang ada ini dapat terkelola dengan baik dan dapat dimanfaatkan demi kemajuan bangsa.

Sebenarnya tugas-tugas para mahasiswa hampir selesai, yaitu untuk berinovasi dan berkarya. Sekarang tinggal bagaimana kita bisa mendorong pemerintah agar bisa memfasilitasi potensi-potensi anak bangsa ini, terutama dalam masalah pendanaan. Akan sayang sekali apabila potensi anak bangsa ini dibiarkan tanpa penanganan yang serius. Jangan samapi terulang kisah ironis, putra-putri terbaik bangsa malah lebih memilih berkontribusi untuk negara lain, karena di negeri sendiri mereka kurang diperhatikan.

Sabtu, 22 September 2012

Robot Becak Asli Indonesia Juarai Kancah Internasional

Robot berbentuk becak mini, berhasil menjadi juara pertama dalam kategori Energy Saving Robot, yaitu robot ramah lingkungan dengan sumber energi tenaga surya. Melalui ciptaannya tersebut, para siswa berharap becak yang merupakan kendaraan umum khas Indonesia tidak punah, dan para pengemudi becak tidak harus menggoes lagi becak mereka, namun cukup menginjak pedal gas dengan tenaga sinar matahari. Sehingga becak tetap menjadi kendaraan umum yang ramah lingkungan namun lebih efisien.

Kategori Energy Saving Robot menantang para peserta untuk membuat robot yang sanggup bergerak tanpa tenaga baterai, melainkan dari cahaya lampu sebagai pengganti sinar matahari. Kategori ini termasuk kategori lomba yang sulit, sehingga tidak semua negara peserta ikut.

Robot berbentuk becak mini dengan motif batik buatan siswa SMP Negeri 7 Bandung sanggup menempuh jarak satu meter dalam waktu satu menit, sesuai dengan waktu yang disediakan panitia lomba. Setiap satu sampai tiga detik, robot tersebut berhenti untuk mengisi tenaga cahaya, kemudian maju 10 sentimeter perdetik.

Salah satu siswa tim perakit robot SMP Negeri 7 Bandung, Azman Syah Barran mengatakan, timnya hanya membutuhkan waktu tiga jam untuk merakit robot tersebut. Namun, proses belajar merakit butuh waktu hingga tiga bulan lamanya. Azman menjelaskan, “Awalnya sih belajar robot dari sekolah, ekskul (ekstrakurikuler), dari awal tahap dari nol, sampai seratus persen bisa bikin gini”.

Azman menambahkan, robotnya sengaja dibuat berbentuk becak, karena merupakan ciri khas Indonesia. Ia pun berharap, di masa depan para pengemudi becak tidak perlu lagi menggoes becak mereka, namun hanya cukup menginjak pedal gas dengan energi dari tenaga matahari.

“Jadi biar menunjukkan kepada orang Indonesia bahwa ciri khas Indonesia itu becak. Jadi enggak usah ngegoes lagi, jadi tinggal pakai (pedal) gas gitu,” ujar Azman.

Energy Saving Robot dan Indonesiana merupakan kategori baru pada Olimpiade Robot Internasional 2011 kemarin. Kategori tersebut menantang peserta untuk membuat robot tanpa tenaga baterai, sekaligus membuat robot yang berciri khas Indonesia. Salah satu pembimbing tim robotik SMP Negeri 7 Bandung, Rahmat Nurcayadin mengungkapkan, secara teknis, robot buatan anak didiknya tergolong sangat efisien.

Selain bobotnya ringan, yaitu 120 hingga 180 gram, komponen yang digunakan pun sudah paling tepat dan menggunakan teknologi tinggi. Sehingga robot tersebut bisa berjalan maksimal dengan kecepatan satu meter perdetik di bawah sinar matahari. Sedangkan jika di bawah sinar lampu 2000 watt, kecepatannya bisa mencapai satu meter permenit. Kecepatan tersebut sudah merupakan kecepatan tertinggi.

“Secara teknis, robot kami ini sangat efisien sekali. Robot ini bisa berjalan dengan maksimal, kecepatannya kalau di bawah matahari bisa mencapai satu meter perdetik. Kalau di bawah lampu yang 2000 watt kecepatannya bisa mencapai satu meter permenit. Itu sudah kecepatan tertinggi,” papar Rahmat Nurcayadin.

Olimpiade Robot Internasional diselenggarakan oleh International Robot Commitee. Ajang tersebut pertama kali berlangsung di Korea Selatan pada 1999. Tuan rumah acara tahunan itu bergantian di sejumlah kota di Korea Selatan, Tiongkok, Hong Kong, Australia, dan Malaysia. Tahun 2011 kemarin, Indonesia menjadi tuan rumah acara tersebut, di kota Jakarta. Olimpiade Robot Internasional melombakan 14 kategori. Jumlah peserta lomba itu mencapai seribu orang, dari 13 negara, seperti Malaysia, Korea Selatan, Tiongkok, Australia, dan Amerika Serikat.

Finlandia Kagum dengan Indonesia

JAKARTA - Komite Perdagangan Finlandia dalam lawatannya ke Indonesia, Finlandia sempat bertamu ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ketua delegasi Komite Perdagangan Finlandia Mauri Pekkarinen mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia memang sangat bagus dan kuat. Menurutnya, salah satu alasan kedatangan Komite Perdagangan Perlemen Finlandia ke BEI karena Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

"Selain perkembangan teknologi yang kuat, Indonesia sudah menggunakan teknologi yang sangat maju dan itu sangat menarik," katanya saat ditemui di sela-sela kunjungannya ke Gedung BEI, Jakarta, Selasa (17/4/2012).

Menurutnya, Indonesia juga memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang banyak dan dapat memiliki kemungkinan untuk melakukan kerja sama dengan Finlandia ke depannya.

Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Kai Sauer mengungkapkan, pasar modal Indonesia merepresentasikan fundamental Indonesia yang sangat kuat.

"Volume trading di pasar modal Indonesia sangat tinggi, bahkan selalu berada di level hijau dan jarang berada di level merah. Kami menganggap pasar modal Indonesia merepresentasikan ekonomi Indonesia juga," katanya.

Menurutnya, perwakilan komite akan membawa pesan kepada Komite Ekonomi Finlandia mengenai hal-hal menarik yang ada di Indonesia untuk mewacanakan kerja sama lebih lanjut. "Perwakilan delegasi ini akan membawa pesan di mana mereka akan memaparkan memiliki potensi ekonomi yang besar," pungkasnya.

Catatan-catatan Istimewa BJ Habibie

Habibie Bertemu Soeharto

“Laksanakan saja tugasmu dengan baik, saya doakan agar Habibie selalu dilindungi Allah SWT dalam melaksanakan tugas. Kita nanti bertemu secara bathin saja“, lanjut Pak Harto menolak bertemu dengan Habibie pada pembicaraan via telepon pada 9 Juni 1998.

(Habibie : Detik-Detik yang Menentukan. Halaman 293)

Salah satu pertanyaan umum dan masih banyak orang tidak mengetahui adalah bagaimana Habibie yang tinggal di Pulau Celebes bisa bertemu dan akrab dengan Soeharto yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Pulau Jawa?

Pertemuan pertama kali Habibie dengan Soeharto terjadi pada tahun 1950 ketika Habibie berumur 14 tahun. Pada saat itu, Soeharto (Letnan Kolonel) datang ke Makasar dalam rangka memerangi pemberontakan/separatis di Indonesia Timur pada masa pemerintah Soekarno. Letkol Soeharto tinggal berseberangan dengan rumah keluarga Alwi Abdul Jalil Habibie. Karena ibunda Habibie merupakan orang Jawa, maka Soeharto pun (orang Jawa) diterima sangat baik oleh keluarga Habibie. Bahkan, Soeharto turut hadir ketika ayahanda Habibie meninggal. Selain itu, Soeharto pun menjadi “mak comblang” pernikahan adik Habibie dengan anak buah (prajurit) Letkol Soeharto. Kedekatan Soeharto-Habibie terus berlanjut meskipun Soeharto telah kembali ke Pulau Jawa setelah berhasil memberantas pemberontakan di Indonesia Timur.

Setelah Habibie menyelesaikan studi (sekitar 10 tahun) dan bekerja selama hampir selama 9 tahun (total 19 tahun di Jerman), akhirnya Habibie dipanggil pulang ke tanah air oleh Pak Harto. Meskipun ia tidak mendapat beasiswa studi ke Jerman dari pemerintah, pak Habibie tetap bersedia pulang untuk mengabdi kepada negara, terlebih permintaan tersebut berasal dari Pak Harto yang notabene adalah ‘seorang guru’ bagi Habibie. Habibie pun memutuskan kembali ke Indonesia untuk memberi ilmu kepada rakyat Indonesia, kembali untuk membangun industri teknologi tinggi di nusantara.

Bersama Ibnu Sutowo, Habibie kembali ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto pada tanggal 28 Januari 1974. Habibie mengusulkan beberapa gagasan pembangunan seperti berikut:
Gagasan pembangunan industri pesawat terbang nusantara sebagai ujung tombak industri strategis
Gagasan pembentukan Pusat Penelitan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek)
Gagasan mengenai Badan Pengkajian dan Penerapan Ilmu Teknologi (BPPT)

Gagasan-gagasan awal Habibie menjadi masukan bagi Soeharto, dan mulai terwujud ketika Habibie menjabat sebagai Menristek periode 1978-1998.

Namun, dimasa tuanya, hubungan Habibie-Soeharto tampaknya retak. Hal ini dikarenakan berbagai kebijakan Habibie yang disinyalir “mempermalukan” Pak Harto. Pemecatan Letjen (Purn) Prabowo Subianto dari jabatan Kostrad karena memobilisasi pasukan kostrad menuju Jakarta (Istana dan Kuningan) tanpa koordinasi atasan merupakan salah satu kebijakan yang ‘menyakitkan’ pak Harto. Padahal Prabowo merupakan menantu kesayangan Pak Harto yang telah dididik dan dibina menjadi penerus Soeharto. Pemeriksaan Tommy Soeharto sebagai tersangka korupsi turut membuat Pak Harto ‘gerah’ dengan kebijakan pemerintahan BJ Habibe, terlebih dalam beberapa kali kesempatan di media massa, BJ Habibie memberi lampu hijau untuk memeriksa Pak Harto. Padahal Tommy Soeharto merupakan putra “emas’ Pak Harto. Dan sekian banyak kebijakan berlawanan dengan pemerintah Soeharto dibidang pers, politik, hukum hingga pembebasan tanpa syarat tahanan politik Soeharto seperti Sri Bintang Pamungkas dan Mukhtar Pakpahan.

Bapak Teknologi Indonesia

Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7.

Ketika menjadi Menristek, Habibie mengimplementasikan visinya yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Ia mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Visinya yang langsung membawa Indonesia menjadi negara Industri mendapat pertentangan dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri yang menghendaki pembangunan secara bertahap yang dimulai dari fokus investasi di bidang pertanian. Namun, Habibie memiliki keyakinan kokoh akan visinya, dan ada satu “quote” yang terkenal dari Habibie yakni :

“I have some figures which compare the cost of one kilo of airplane compared to one kilo of rice. One kilo of airplane costs thirty thousand US dollars and one kilo of rice is seven cents. And if you want to pay for your one kilo of high-tech products with a kilo of rice, I don’t think we have enough.” (Sumber : BBC: BJ Habibie Profile -1998.)

Kalimat diatas merupakan senjata Habibie untuk berdebat dengan lawan politiknya. Habibie ingin menjelaskan mengapa industri berteknologi itu sangat penting. Dan ia membandingkan harga produk dari industri high-tech (teknologi tinggi) dengan hasil pertanian. Ia menunjukkan data bahwa harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 dan 1 kg beras adalah 7 sen (USD 0,07). Artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi dengan membuat 1 buah pesawat dengan massa 10 ton, maka akan diperoleh beras 4,5 juta ton beras.

Pola pikir Pak Habibie disambut dengan baik oleh Pak Harto.Pres. Soeharto pun bersedia menggangarkan dana ekstra dari APBN untuk pengembangan proyek teknologi Habibie. Dan pada tahun 1989, Suharto memberikan “kekuasan” lebih pada Habibie dengan memberikan kepercayaan Habibie untuk memimpin industri-industri strategis seperti Pindad, PAL, dan PT IPTN.

Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara (catatan : Nurtanio meruaakan Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia). Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985, kemudian direkstrurisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Agustuts 2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD. Sejak pendirian industri-industri statregis negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif besar untuk mengembangkan industri teknologi tinggi. Dan anggaran dengan angka yang sangat besar dikeluarkan sejak 1989 dimana Habibie memimpin industri-industri strategis. Namun, Habibie memiliki alasan logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Tanam pohon durian saja butuh 10 tahun untuk memanen, apalagi industri teknologi tinggi. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis ala Habibie masih belum menunjukan hasil dan akibatnya negara terus membiayai biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar.

Pada tahun 1992, IMF menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri (catatan : tahun 1970-an Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 pemakaian satelit), pesawat sendiri, serta peralatan militer sendiri. Hal ini didukung dengan 40 0rang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi tinggi di Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia.

Menjadi pimpinan di Industri Pesawat Terbang skala besar di Jerman selama bertahun-tahun memberikan inspirasi dan mempengaruhi pemikiran Habibie. Berlandaskan pengalaman itu, Habibie memiliki keyakinan bahwa untuk bisa menjadi negara maju tidak selalu perlu melewati “tahap-tahap” pembangunan yakni pertanian/agraris industri pengolahan pertanian, manufaktur, industri teknologi rendah/menengah baru ke teknologi tinggi. Ia mengemukan teori pembangunan ekonomi negara yang berbeda yakni “Dari negara agraris langsung melompat ke tahap negara industri teknologi tinggi”, tanpa harus menunggu dan melewati kematangan indsutri pertanian, atau tahapan industri manufaktur serta teknologi rendah.

“The basis of any modern economy is in their capability of using their renewable human resources. The best renewable human resources are those human resources which are in a position to contribute to a product which uses a mixture of high-tech.” (Sumber : BBC: BJ Habibie Profile -1998.)

Dari teori pembangunan ekonomi tersebut, Habibie sangat menekankan pada kualitas SDM bukan semata SDA. Dengan meningkatkan sumber daya manusia (human resources), maka kita dapat membuat produk berteknologi tinggi dimana memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini pun akan mentriger berdirinya perusahaan-perusahaan pendukung dengan teknologi lebih rendah. Jadi, prinsip pembangunan industri ala Habibie adalah Top-Down (dari tinggi hingga ke rendah). Sedangkan secara konvensional adalah dari Down-Top (dari industri teknologi rendah ke teknologi tinggi).

BJ Habibie Bersumpah Untuk Tanah Air !!!

Jakarta- Presiden RI ke-3 BJ Habibie memberikan motivasi kepada jajaran staf PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero. Satu pesan Habibie, agar seluruh karyawan di PNM terus berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia.

Motivasi itu disampaikan Habibie dalam ulang tahun ke-13 PNM di gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu 2 Juni 2012. Sekilas Habibie menceritakan perjuangannya kala menjadi mahasiswa di Jerman.

Habibie mengaku sempat jatuh sakit saat sedang mengerjakan tugas akhir sebelum meraih gelar diploma di Jerman. Salah satu tugas akhir saat itu yang sedang digarap adalah menuntaskan tiga konstruksi pesawat. Normalnya, para diploma itu merampungkan kuliahnya dalam waktu enam tahun. Tapi tidak bagi Habibie. Cukup 4 tahun bisa menyandang gelar itu.

"Kenapa saya cerita ini? Waktu saya selesaikan tugas kontruksi itu saya sakit, sakit parah. Karena tak ada yang asuh saya, tak ada yang perhatikan makan saya, tidur saya, istirahat saya, dan sebagainya. Saya terkena tubercolosis tulang, saya harus dirawat di rumah sakit cukup lama," kata Habibie.

Pada saat dirawat di rumah sakit, malam Habibie merasa menderita sekali. "Dan merasa ini mungkin waktunya. Sebelah saya ada Al quran. Lalu saya bersumpah," kata Habibie. Habibie bersumpah bahwa segala yang dilakukan dan didapatkannya ini akan kembali kepada tanah airnya.

Setelah melalui malam itu, kesehatan Habibie pulih. "Cerita ini bukan dongeng. Ini benar terjadi," kata Habibie. Setiap orang mesti punya tekad kuat untuk menyumbangkan karya terbaiknya.

"Sumpah saya berlaku untuk semua. Saya satu dari jutaan. Saya yakin anda semua lebih besar dan lebih dahsyat dari saya sendiri. Kalau tidak tentu tidak akan ada progress ini," kata Habibie.

Habibie memuji kemajuan yang telah diraih PNM selama 13 tahun. PNM mampu menjangkau 2.247 kecamatan, 248 kabupaten di 26 provinsi dan telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp5,7triliun dengan NPL sekitar 1,24 persen per akhir desember 2011.

Oleh karena itu, menurut Habibie prestasi itu mesti dijaga dan ditingkatkan. "Menilai seorang pemimpin adalah keberhasilan memimpin siapa saja dan hasilnya yang dia pimpin itu lebih hebat dari dirinya," kata Habibie.

Orang Singapura Pun Berpendapat Mengenai Indonesia

Suatu pagi di Bandar Lampung, kami menjemput seseorang di bandara. Orang itu sudah tua, kisaran 60 tahun. Sebut saja si bapak.

Si bapak adalah pengusaha asal singapura, dengan logat bicara gaya
melayu, english, (atau singlish) beliau menceritakan pengalaman2
hidupnya kepada kami yang masih muda. Mulai dari pengalaman bisnis,
spiritual, keluarga, bahkan percintaan hehehe..

“Your country is so rich!”

Ah biasa banget kan denger kata-kata begitu. Tapi tunggu dulu..

“Indonesia doesn’t need the world, but the world needs Indonesia”

“Everything can be found here in Indonesia, u don’t need the world”

“Mudah saja, Indonesia paru-paru dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan,

dunia pasti kiamat. Dunia yang butuh Indonesia !”

“Singapore is nothing, we cant be rich without Indonesia . 500.000
orang Indonesia berlibur ke Singapura setiap bulan. Bisa terbayang uang
yang masuk ke kami, apartemen2 dan condo terbaru kami yang membeli pun
orang2 indonesia, ga peduli harga yang selangit, laku keras. Lihatlah
rumah sakit kami, orang Indonesia semua yang berobat.”

“Kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan
 Indonesia masuk? Ya, benar-benar panik. sangat terasa, we are nothing.”

“Kalian ga tau kan klo Agustus kemarin dunia krisis beras. Termasuk di
Singapura dan Malaysia, kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras”

“Lihatlah negara kalian, air bersih dimana2.. lihatlah negara kami, air
bersih pun kami beli dari malaysia. Saya pernah ke Kalimantan, bahkan
pasir pun mengandung permata. Terlihat glitter kalo ada matahari
bersinar. Petani disana menjual Rp3000/kg ke sebuah pabrik China. Dan
si pabrik menjualnya kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya melihatnya
sendiri”

“Kalian sadar tidak klo negara-negara lain selalu takut meng-embargo
Indonesia?! Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut
kalau kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo. Harusnya
KALIANLAH YANG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah dari petani2
kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri. Tak perlu
kalian impor klo bisa produksi sendiri.”

“Jika kalian bisa mandiri, bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, Indonesia

will rules the world..”

So, let’s we love our products.

Orang JENIUS dari Indonesia Banyak yang di Luar Negri !!!

Senbenarnya orang-orang Indonesia telah banyak yang memiliki kemampuan yang membanggakan, namun entah bagaimana orang-orang itu harus dipekerjakkan untuk negara asing. Itulah PR untuk para pemimpin-pemimpin Indonesia.
Inilah Orang Jenius dari Indonesia yang sukses di luar negeri

1. Prof Nelson Tansu, PhD- Pakar Teknologi Nano


Berita dari Medan itu membuat Nelson Tansu lemas. Di Universitas Lehigh, Pennsylvania, Amerika Serikat, tempatnya bekerja sehari-hari, Agustus 2 tahun lalu ia meradang. Kabar itu demikian membuatnya shocked: mama tercintanya, Auw Lie Min, dan papa tersayangnya, Iskandar Tansu, direktur percetakan PT Mutiara Inti Sari, tewas. Mereka dibunuh oleh perampok di area perkebunan karet PTPN II Tanjung Morawa.

Peristiwa itu sempat membuatnya “tak percaya” terhadap Indonesia. Pria kelahiran 20 Oktober 1977 ini adalah seorang jenius. Ia adalah pakar teknologi nano. Fokusnya adalah bidang eksperimen mengenai semikonduktor berstruktur nano.


Teknologi nano adalah kunci bagi perkembangan sains dan rekayasa masa depan. Inovasi-inovasi teknologi Amerika, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari seluruh orang di dunia, bertopang pada anak anak muda brilian semacam Nelson. Nelson, misalnya, mampu memberdayakan sinar laser dengan listrik superhemat. Sementara sinar laser biasanya perlu listrik 100 watt, di tangannya cuma perlu 1,5 watt.

Penemuan-penemuannya bisa membuat lebih murah banyak hal. Tak mengherankan bila pada Mei lalu, di usia yang belum 32 tahun, Nelson diangkat sebagai profesor di Universitas Lehigh. Itu setelah ia memecahkan rekor menjadi asisten profesor termuda sepanjang sejarah pantai timur di Amerika. Ia menjadi asisten profesor pada usia 25 tahun, sementara sebelumnya, Linus Pauling, penerima Nobel Kimia pada 1954, menjadi asisten profesor pada usia 26 tahun. Mudah bagi anak muda semacam Nelson ini bila ingin menjadi warga negara Amerika.

Amerika pasti menyambutnya dengan tangan terbuka. “Apakah tragedi orang tuanya membikin Nelson benci terhadap Indonesia dan membuatnya ingin beralih kewarganegaraan?” “Tidak. Hati Saya tetap melekat dengan Indonesia,” katanya kepada Tempo. Nelson bercerita, sampai kini ia getol merekrut mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan riset S-2 dan S-3 di Lehigh. Ia masih memiliki ambisi untuk balik ke Indonesia dan menjadikan universitas di Indonesia sebagai universitas papan atas di Asia.

Jawaban Nelson mengharukan. Nelson adalah aset kita. Ia tumbuh cemerlang tanpa perhatian negara sama sekali. Bila Koran Tempo kali ini menurunkan liputan khusus mengenai orang-orang seperti Nelson, itu karena koran ini melihat sesungguhnya kita cukup memiliki ilmuwan dan pekerja profesional yang berprestasi di luar negeri. Diaspora kita bukan hanya tenaga kerja Indonesia. Kita memiliki sejumlah Nelson lain—di Amerika, Eropa, dan Jepang. Orang orang yang sebetulnya, bila diperhatikan pemerintah, akan bisa memberikan sumbangan berarti bagi kemajuan Indonesia.

2. MUHAMMAD ARIEF BUDIMAN: MERAH-PUTIH DI SAINT LOUIS

Matahari setengah rebah di Medari, Sleman, Yogyakarta. Asar sudah datang. Zakaria bergegas mencari anaknya, Muhammad Arief Budiman. Dia bisa berada di mana saja: di sawah, di kebun salak pondoh, atau—jika sedang beruntung—ia akan ditemukan di sekitar rumah. Zakaria harus menemukannya sebelum matahari terlalu rebah, agar anaknya tak melewatkan salat asar dan mengaji di musala.

Saint Louis, Missouri, Amerika Serikat. Tiga puluh tahun kemudian….

Di sebuah ruang kerja di kompleks Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di negeri itu, seorang lelaki Jawa berwajah “dagadu”—sebab senyum tak pernah lepas dari bibirnya—kerap terlihat sedang salat. Dialah anak Zakaria itu. Pada mulanya bercita-cita menjadi pilot, lalu ingin jadi dokter karena harus berkacamata sewaktu SMP, anak pekerja pabrik tekstil GKBI itu sekarang menjadi motor riset utama di Orion. Jabatannya: Kepala Library Technologies Group. Menurut BusinessWeek, ia merupakan satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu.

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen, pembawa sifat pada makhluk hidup. Peran ilmu ini bakal makin sentral di masa depan: dalam peperangan melawan penyakit, rehabilitasi lingkungan, hingga menjawab kebutu*an pangan dunia.

Arief tak hanya terpandang di perusahaannya. Namanya juga moncer di antara sejawatnya di negara yang menjadi pusat pengembangan ilmu tersebut: menjadi anggota American Society for Plant Biologists dan—ini lebih bergengsi baginya karena ia ahli genetika tanaman—American Association for Cancer Research.

Asosiasi peneliti kanker bukan perkumpulan ilmuwan biasa. Dokter bertitel PhD pun belum tentu bisa “membeli” kartu anggota asosiasi ini. Agar seseorang bisa menjadi anggota asosiasi ini, ia harus aktif meneliti penyakit kanker pada manusia. Ia juga harus membawa surat rekomendasi dari profesor yang lebih dulu aktif dalam riset itu serta tahu persis riset dan kontribusi orang itu di bidang kanker. Arief mendapatkan kartu itu karena, “Meskipun latar belakang saya adalah peneliti genome tanaman, saya banyak melakukan riset genetika mengenai kanker manusia,” ujarnya.

Kita pun seperti melihat sepenggal kecil sejarah Indonesia yang sedang diputar ulang. Pada akhir 1955, ahli genetika (dulu pemuliaan) tanaman kelahiran Jawa yang malang-melintang di Eropa dan Amerika, Joe Hin Tjio, dicatat dengan tinta emas dalam sejarah genetika karena temuannya tentang genetika manusia. Ia menemukan bahwa kromosom manusia berjumlah 46 buah—bukan 48 seperti keyakinan ahli genetika manusia di masa itu (“The Chromosome Number of Man. Jurnal Hereditas vol. 42: halaman 1-6, 1956). Tjio—lahir pada 1916, wafat pada 2001—bisa menghitung kromosom itu dengan tepat setelah ia menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr T.C. Hsu di Texas University, Amerika Serikat.



3. Prof Dr. KHOIRUL ANWAR: TERINSPIRASI KISAH FIRAUN

Bangkai burung, balsam gosok, dan kisah mumi Firaun. Siapa mengira tiga benda sepele itu ada gunanya. Tapi itulah trio yang “menghidupkan” pria kampung seperti Khoirul Anwar. Dia kini menjadi ilmuwan top di Jepang. Wong ndeso asal Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu memegang dua paten penting di bidang telekomunikasi. Dunia mengaguminya. Para ilmuwan dunia berkhidmat ketika pada paten pertamanya Khoirul, bersama koleganya, merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi seperti telepon seluler.

Cerita Motivasi (Belajar dari Lebah dan Lalat)


Terkadang dalam kehidupan ini ada banyak fenomena-fenomena yang sesungguhnya bisa kita petik makna tersebut untuk kehidupan kita. Salah satunya adalah LEBAH dan LALAT yang akan coba kupas seperti di bawah ini.
 
 Mengapa Lebah cepat menemukan Bunga?
 Dan
 Mengapa Lalat cepat menemukan Kotoran?

 Mata Lebah di design hanya untuk menemukan Bunga,
 Mata Lalat di design khusus untuk menemukan Kotoran.
Jawaban itu sangat masuk akal, MENGAPA ??

 Di dalam pikiran Lebah hanyalah Madu & Madu saja, tidak ada yg lain.
 Sedangkan di dalam pikiran Lalat hanyalah Kotoran & Kotoran saja, tidak ada yg lain.

 Alhasil susah bagi lebah untuk menemukan kotoran,
 tapi mudah & cepat bagi lebah untuk menemukan bunga di manapun.

 Sebaliknya,
 susah bagi lalat untuk menemukan bunga,
 tapi mudah & cepat bagi lalat untuk menemukan kotoran di manapun.

 Apa hasil akhirnya?

 Lebah kaya akan madu yg sangat bermanfaat, sdgkan lalat kaya akan kuman penyakit.

 Pesan Moral,
 Apa yg anda pikirkan akan menghslkan apa yg anda liat,
 & apa yg anda liat akan menghslkan apa yg anda peroleh.

 Hidupmu sangat tergantung dgn Hati & Pikiran anda.

 Kalo Hati & Pikiran selalu Negatif,
 maka apa saja yg anda liat akan selalu menjadi Negatif & hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan negatif yg penuh permasalahan.

 Kalo Hati & Pikiran selalu Positif,
 maka apa saja yg anda liat akan selalu menjadi Positif & hasil akhirnya adala kehidupan positif yg penuh kebahagiaan.

 Pilihan ada ditangan anda sendiri....

 "Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati & obat bagi tulang-tulang."

 "Jadi akhirnya, saudara-saudara,
 semua yang benar,
 semua yang mulia,
 semua yang adil,
 semua yang suci,
 semua yang manis,
 semua yang sedap didengar,
 semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,
 pikirkanlah semuanya itu.
 Dan apa yang telah kamu pelajari,
 dan apa yang telah kamu terima,
 dan apa yang telah kamu dengar,
 dan apa yang telah kamu lihat padaku,
 lakukanlah itu.

 "Be Positif and Be Happy about your's life"

Siswa SMP Raih Juara Kontes Robot i Singapura

Dengan postingan yang satu ini semoga kita bisa tergugah demi kemajuan negara kita tercinta Indonesia. Mungkin untuk saat-saat ini semakin banyak polemik polemik dan masalah yang melanda sistem pemerintahan Indonesia, namu ditengah itu semua sesungguhnya banyak yang terus berjung demi kemajuan bangsa indonesia. Salah satunya adalah dari siswa-siswa smp ini yang meraih juara Kontes Robot di Singapura.
 Siswa SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo Rizki Cahyo Yuwono merebut juara tiga kompetisi robot di Singapura 25-28 Januari 2011 lalu. Kontes robot pelajar ini diikuti 60 peserta dari Indonesia, Singapura dan Malaysia. Dalam kontes ini, Rizki mengikuti kategori kecepatan mengambil kaleng.

“Kami satu-satunya dari Indonesia yang merebut medali,” kata Rizki, Rabu (2/2). Menurutnya, jumlah peserta dari Indonesia sebanyak 14 siswa dari berbagai daerah. Mereka menjalani seleksi dan karantina terlebih dahulu sebelum mengikuti kontes tersebut.

Meski tak menyabet juara pertama, namun prestasi Rizki patut dibanggakan sekaligus mengobati kekecewaan gagal meraih prestasi terbaik. “Bangga sekaligus tantangan untuk berprestasi lebih baik lagi,” ujar guru pendamping Rizki, Sinta Didin.

Sebelumnya, Rizki juga menyabet juara harapan dalam olimpiade robot internasional di Australia Desember 2010 lalu. Selain Rizki, tercatat Muhammad Arifin, 16, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sidoarjo, juga menjuarai kejuaraan kontes robot yang sama.

Kamis, 20 September 2012

Indonesia Bisa Keembangkan Teknologi Dirgantara

Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Republik Indonesia yang juga mantan Menteri Riset dan Teknologi BJ Habibie meyakini bahwa generasi muda Indonesia mampu mengembangkan teknologi kedirgantaraan di masa depan.

"Sumber daya manusia bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi kedirgantaraan itu. Buktinya sudah ada pesawat N250 yang bisa dihasilkan dan itu bukan mimpi," kata BJ Habibie disela kunjungan di Taman Pintar Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, pengembangan teknologi kedirgantaraan di tanah air sangat penting dilakukan karena akan bisa menghubungkan jarak antar pulau-pulau di tanah air yang cukup jauh.

Terlebih lagi, lanjut dia, pertumbuhan penumpang pesawat terbang di Indonesia dalam 10 tahun terakhir sangat pesat sehingga hal tersebut sudah membuktikan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan pesawat terbang.

"Saat ini, tidak perlu lagi saling salah menyalahkan. Yang harus dilakukan saat ini adalah memperjuangkan agar teknologi dirgantara di Indonesia bisa semakin maju," katanya.

BJ Habibie kini telah mendirikan sebuah perusahaan yaitu PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang akan bergerak pada usaha pembuatan pesawat swasta pertama di Indonesia. Di perusahaan tersebut, BJ Habibie menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Komisaris.

Perusahaan tersebut didirikan dengan bekerja sama dengan dua perusahaan swasta lain yaitu, PT Ilhabi Rekatama milik Ilham Akbar Habibie yang akan memegang 51 persen saham, dan PT Eagle Capital milik milik Erry Firmansyah yang memegang bagian 49 persen saham.

Rencananya, karyawan dari perusahaan tersebut adalah mantan karyawan PT Dirgantara Indonesia yang memutuskan pulang dari luar negeri ditambah anak bangsa yang baru menyelesaikan pendidikan pembuatan pesawat terbang.

Proyek pertama yang akan dilakukan adalah "menghidupkan" kembali pesawat N250 yang dulu diciptakan BJ Habibie dan sempat menjadi primadona di kelas pesawat baling-baling.

Pesawat N250 tersebut mengudara untuk pertama kalinya pada 10 Agustus 1995 dan sempat dibeli oleh sejumlah negara. Akibat krisis ekonomi pada 1997, pesawat tersebut seperti menghilang.

BJ Habibie menyadari, untuk menghidupkan kembali teknologi dirgantara di Indonesia bukan pekerjaan mudah karena saat ini, PT Dirgantara Indonesia hanya memiliki sebanyak 3.000 pegawai.

"Industri pesawat terbang sudah dibubarkan, dan tidak ada lagi yang membina industri strategis, ditambah tidak adanya peraturan untuk melindungi produksi dalam negeri," katanya.

Ia berharap, pemerintah bisa berinvestasi di perusahaan tersebut melalui PT DI, sejumlah institusi pendidikan dan juga Puspitek.

Selain akan melakukan desain ulang N250, perusahaan tersebut juga akan mengembangkan super jet N2130.

(E013)

Era Robotik Indonesia di Depan Mata

Anda pernah menonton film Surrogates yang dibintangi oleh aktor kawakan Bruce Willis??
Film yang bercerita tentang robot-robot pengganti manusia ini nampaknya akan segera menjadi kenyataan.

Bagaimana tidak, kehidupan manusia saat ini dihadapkan dengan perkembangan teknologi canggih yang tidak dapat dihindari. Anda mungkin bisa melihat realita yang berkembang saat ini banyak robot-robot menyerupai manusia atau disebut dengan humanoid telah dikembangkan.

Ada yang bisa menari, ada yang bisa bermain biola. Di Jepang saja sudah ada humanoid yang menyerupai perempuan cantik dan sempurna untuk diperjualbelikan. Tidak hanya itu, robot-robot pun digunakan di pabrik-pabrik, medan pertempuran, dan juga di meja operasi.

Mungkin dulu harus menjadi programer handal untuk dapat mengendalikan sebuah robot. Tapi dengan sistem cloud computing yang akan dikembangkan oleh Microsoft, Institute of Technology Purwadhika Nusantara, dan World Robotic Explorer nampaknya semua orang dapat memiliki robot pintar dan dapat mengendalikannya.

Seperti diketahui, cloud computing adalah database yang dapat diakses dengan menggunakan internet. Semua data akan tersimpan di server, semua orang dapat mengakses data tersebut melalui teknologi yang dimilikinya seperti smartphone, netbook atau notebook. Karena itu, data yang ada tidak terbatas dibandingkan data yang ada pada sebuah gadget.

Dulu jamannya komputer-komputer besar berukuran seperti lemari. Orang harus terhubung dengan terminal atau server untuk mengakses data. Lalu, berkembang komputer individu atau notebook untuk dapat menyimpan data pribadi.

Sesuai perkembangan, para ahli pun menganggap hal tersebut tidak cukup. Setelah berkembangya teknologi internet, berkembang pula teknologi cloud computing yang tidak terbatas.

Dengan teknologi ini, ketiga badan yang bergerak dibidang pengembangan IT di atas mencoba mengembangkan robot-robot pintar dengan tingkat intelegensia yang tinggi.

Dengan sistem ini, tidak perlu jadi seorang programer, semua orang bahkan yang tidak memiliki keahlian dibidang IT sekali pun dapat mengendalikan robot dengan menggunakan gadget yang sering digunakannya melalui jaringan internet dan tanpa sistem komputerisasi canggih karena otak robot semua tersimpan di dalam 'awan' atau internet.

"Robot pun dapat berkomunikasi dengan robot di belahan dunia lain, serta dapat berkomunikasi dengan manusia tanpa mengenal jarak," ujar Purwo Hartono, pendiri Institute of Technology Purwadhika Nusantara, saat ditemui wartawan di WRE, Thamrin City, 27 Juni 2011.

Jadi, orang dapat mengendalikan robot-robot mereka dari jarak jauh sekalipun dengan hanya mengandalkan internet.

Namun, apakah mungkin pengembangan robotik di Indonesia akan berjalan
mulus mengingat infrastruktur di negara ini masih kacau balau?

Menurut Risman Adnan, Development & Platform Director Microsoft Indonesia, infrastruktur memang salah satu kelemahan tetapi ia tidak ingin hal tersebut menjadi batu sandungan besar bagi berkembangnya dunia robotik Indonesia. "Halangan terbesar itu sebenarnya terletak pada bandwidth karena di Indonesia masih mahal," kata Risman.

Namun demikian, hal ini tentu tidak menyurutkan langkah ketiga lembaga tersebut. Bahkan menurut Jully Tjindrawan, pendiri World Robotic Explorer, mereka telah mengembangkan robot yang dapat dikendalikan melalui OS apple seperti iPad, iPhone, ataupun Mac. "Kita sudah mengembangkan pengendalian dari iPad dan iPhone, saat ini sedang dikembangkan pengendalian robot dari OS android dan microsoft," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, World Robotic Explorer pun memperlihatkan kecanggihan robot yang dikendalikan dengan iPad. Dan memang, terlihat sangat canggih dan mudah.

Jadi, bersiaplah untuk memasuki era robotik.!!

Siswa SMP Kalahkan Mahasiswa di Lomba Robotik

GRESIK – Siswa SMP Muhammadiyah 1 Gresik berhasil menjadi juara 2 Lomba Robotic yang di selenggarakan ITS Surabaya di Gedung Pusat Robotik ITS, kamis (28/4). Ia adalah Mohamad Thoriq, siswa kelas 7.

Remaja berumur 13 tahun ini ternyata tidak gentar sedikitpun meski peserta lain yang berjumlah ratusan itu juga berasal dari anak SMA dan mahasiswa. Apalagi ia baru pertama mengikuti kejuaraan merakit robot tingkat se-Jawatimur.

“Aku nggak takut, biasa saja. Soalnya aku sering mengotak-atik robot di rumah. Kebetulan kakakku juga suka otak-atik. Jadi aku belajar ke dia,” ujar anak bungsu dari pasangan Syamsul Arifin dengan Wahyuningsih sambil malu-malu.

Thoriq lagi asyik merakit robot (ft : Dahril)

Bagi Thoriq sendiri, bongkar pasang instrumen robot bukan hal yang baru, karena sejak SD sudah gemar otak-atik dan merakit robot dengan dibimbing saudaranya yang masih di bangku SMA.

Saat ini, Thoriq yang beralamatkan di Jl. Jagung suprapto itu sudah membuat robot lebih dari 10 buah. Diantaranya untuk persiapan lomba robot di event yang lebih besar lagi.

“Ya saya sedang mempersiapkan diri ikut lomba selanjutnya, jadi beberapa robot aku sembunyikan. Takut ditiru teman-teman yang lain,” jelasnya sambil tersenyum.

Sementara menurut Mohammad Harun, Kepala SMP Muhammadiyah 1 Gresik lembaganya mengirimkan 3 tim, tapi yang masuk final hanya Muhammad Toriq yang dibantu oleh Muhammad Lutfi.

“Alhamdulillah anak didik kami ada yang berhasil membawa kejuaraan, Kami bersyukur karena lawannya sebagian sudah duduk di bangku SMA dan mahasiswa,” ujarnya.

Tiga Robot Unikom Raih Emas di AS


BANDUNG – Tiga dari empat robot Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Bandung, meraih medali emas pada ajang Robogames 2012 di San Mateo, California, Amerika Serikat (AS), 20-22 April lalu.

Tiga kategori yang dimenangkan yakni Shooting Gallery, Walker Challenge, dan Ribbon Climber. "Empat mahasiswa awalnya dikirim, namun karena mengalami beberapa kendala seorang mahasiswa didampingi dua dosen. Tiga robot memenangkan emas di masing-masing kategori," ujar Rektor Unikom Eddy Soeryanto di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, kemarin.

Eddy menjelaskan, mahasiswa perakit robot itu berasal dari lintas jurusan di antaranya Ilmu Teknik Elektro, Teknik Komputer, dan Teknik Audio Visual. Sementara mahasiswa yang mewakili teman satu timnya adalah Didit Andri Jatmika, mahasiswa jurusan Ilmu Teknik Komputer, bersama dosen Taufik Nuzwir Nizar dan Yusrilia Kerlozza.

"Sebulan lalu kami membawa pulang dua medali emas dan satu medali perak dalam lomba robot Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest and Robo Waiter di Hartford, Connecticut," kata Eddy.

Dengan demikian, Unikom telah mengantongi lima emas dan satu perak pada ajang robotika 2012 ini. Unikom sudah empat tahun berturut-turut berkiprah dalam kompetisi robot internasional, tepatnya sejak 2009. Kampus ini juga pernah menjuarai kontes roket selama tiga tahun dan ajang ICT.

"Peningkatan prestasi dibandingkan tahun lalu ini diharapkan menjadi modal berharga untuk pengembangan ilmu robotika di perguruan tinggi," ucapnya.

Cerita Motivasi


"INI PUN AKAN BERLALU"

Untuk mengawali tulisan-tulisan dalam blog ini mungkin dengan sebuah cerita yang sedikit dapat untuk pedoman kedepannya yang akan terus berlalu.

Seorang narapidana baru merasa ketakutan dan tertekan. Tembok-tembok batu di selnya seperti menyerap habis semua kehangatan; jeruji-jeruji besi bagai mencemooh segala belas kasih; suara gelegar baja yang beradu ketika gerbang ditutup, mengunci harapan jauh-jauh. Hatinya terpuruk sedalam hukumannya yang sedemikian lama. Di tembok, di atas kepala tempat tidur lipatnya, dia melihat sebuah kalimat yang tergores di sana: "Ini Pun Akan Berlalu".

 Kalimat itu melecut semangatnya, mungkin demikian juga dengan narapidana lain sebelum dia. Tak peduli betapa beratnya, dia akan menatap tulisan itu dan mengingatnya: ini pun akan berlalu. Pada hari dia dibebaskan, dia mengetahui kebenaran dari kata-kata itu. Waktunya telah terpenuhi; penjara pun telah berlalu.

 Ketika dia menjalani kembali kehidupan normalnya, dia sering merenungi pesan itu, menulisnya di secarik kertas untuk ditaruh di samping tempat tidurnya, di mobil, dan di tempat kerja. Bahkan saat dia mengalami hal-hal yang buruk, dia tak akan menjadi depresi. Dengan mudah dia akan mengingat "ini pun akan berlalu", dan terus berjuang. Saat-saat yang buruk pun tidak memerlukan waktu lama untuk berlalu. Lalu ketika saat-saat yang menyenangkan tiba, dia menikmatinya, tetapi tanpa terlalu sembrono. Sekali lagi dia akan mengingat, "ini pun akan berlalu", dan terus lanjut bekerja, tanpa menggampangkan hal yang menyenangkan itu. Saat-saat yang indah biasanya juga tak akan bertahan lama-lama.

 Bahkan ketika dia menderita kanker, "ini pun akan berlalu" telah memberinya pengharapan. Pengharapan memberinya kekuatan dan sikap positif yang mengalahkan penyakitnya. Suatu hari, dokter spesialis memastikan bahwa "kanker pun telah berlalu".

 Pada hari-hari terakhirnya, di atas ranjang kematian, dia membisikkan kepada orang-orang yang dicintainya, "ini pun akan berlalu," dan dengan enteng dia meninggalkan dunia ini. Kata-katanya adalah pemberian cinta terakhir bagi keluarga dan teman-temannya. Mereka belajar darinya bahwa "kesedihan pun akan berlalu".


 

Blogger templates

Blogroll

World time
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5471550823393561146#template

About